Selasa, 19 April 2011

Wasiat Ali bin Abi tholib Kepada Hasan dan Husain

قال رسول الله صلي الله عليه و سلم: الحسن و الحسين سيدا شباب أهل الجنة . رواه الترميذي عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه
Artinya : Rasulallah SAW bersabda: “ Hasan dan Husain adalah dua penghulu muda ahli surga.”(HR. At-Tirmidzi no. 3768, dari sahabat Abu said)
من أحبني فليحبّ هذينِ. رواه الترميذي و أحمد
Artinya : “Barang siapa yang mencintaiku maka dia harus mencintai  kedua orang ini.”
Wasiat Ali bin Abi tholib
Kepada Hasan dan Husain
“Saya berwasiat kepada kalian berdua agar bertakwa kepada alloh dan janganlah kamu mengejar dunia meskipun dunia mengejarmu. Jangan kalian menangisi sesuatu yang menjauhi kalian, berkatalah yang jujur, kasihilah anak yatim, tolonglah orang lemah dan berbuatlah untuk akhirat. Jadilah kalian musuh-musuh dari orang-orang yang dzalim dan jadilah penolong orang terdzalimi. Kerjakan apa yang ada di dalam Al-Qur’an, dan janganlah takut kalian dari celaan para pencelabila kalian di jalan Allah.”
“bertakwalah kepada Allah karena ketakwaan sumber dari kemuliaan.”
Pertanyaan Ali RA kepada anaknya Hasan:
Ali        : Apa itu ketegasan?
Hasan  : Mencegah kemungkaran yang ada.
Ali        : Apa itu kemuliaan?
Hasan : Berbuat baik kepada keluarga dan berani menanggung kesalahan.
Ali        : Apa itu toleransi?
Hasan  : Berusaha dalam kesulitan dan keudahan.
Ali        : Apa itu Kedzaliman?
Hasan  : Merampas hak orang lain dan merusak harga dirinya.
Ali        : Apa itu pengecut?
Hasan  : Tidak berani jujur dan lari dari musuh.
Ali        : Apa itu kaya?
Hasan :Ridho dengan apa yang diberikan Allah kepada kita walaupun sedikit.
Ali        : Apa itu sabar?
Hasan  : Sabar adalah menahan amarah dan mengendalikan diri.
Ali       : Apa itu kuat?
Hasan : Semangat tinggi dan berani menghadapi penguasa.
Ali       : Apa itu hina?
Hasan : ketakutan jika bertemu.
Ali       : Apa itu sia-sia?
Hasan : Perkataanmu yang tidak penting.
Ali       : Apa itu kemuliaan?
Hasan : Memberi saat kamu kesulitan dan memaafkan pada saat kamu marah.
Ali       : Apa itu kecerdasan?
Hasan : Melaksanakan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
Ali       : Apa itu kebodohan?
Hasan : Mengikuti sesuatu yang hina dan mencintainya
Ali       : Apa itu lupa?
Hasan : meninggalkan masjid dan mentaati perusak.
Tidak beradab orang yang tidak berakal, tida ada rasa cinta orang yang tidak bergairah. Dan tidak malu orang yang tidak beragama. Sumber akal adalah mempergauli manusia dengan baik, dan dengan akal dua dunia akan di ketahui semuanya.
Kebinasaan itu ada pada 3 hal:
  1. kesombongan
  2. ketamakan
  3. kedengkian
Kesombongan menyebabkan hancurnya agama dan karena kesombongan iblis dilaknat.
Ketamakan musuhnya jiwa dan karenanya adam dikeluarkan dari surga.
Kedengkian itu sumbernya keburukan karena dengki Qobil membunuh Habil.
 “ Belajarlah ilmu, dan jika kamu tidak bisa menghafalnya,
Tulislah dan letakan didalam rumah kalian.”
(Hasan bin Ali bin Abi Tholib)
(Syair Hasan)
-         Jangan butuh pada manusia tetapi kepada Allah, niscaya kamu tidak butuh kepada pendusta dan orang jujur.
-         Mintalah rizki kepada Allah dari karunianya, karena tidak ada yang memberi rizki selain Allah.
-         Siapa mengira manusia membutuhkannya, pasti dia tidak percaya kepada Allah.
-         Siapa mengira bahwa rizki dari hasil usahanya, kedua kakinya tergelincir dari Allah.
Kata mutiara Husain bin Ali bin Abi Tholib
  1. seburuk buruk raja adalah raja yang penrecut kepada musuh, raja yang lemah kepada orang yang lemah, dan raja yang bakhil untuk memberi.
  2. Sesungguhnya manusia adalah hambanya harta. Agama adalah mainan mulut mereka yang mereka mainkan jika menguntungkan kehidupannya. Jika mereka ditimpa musibah sedikit mereka beragama.
  3. Sebaik-baik harta adalah yang dengannya seseorang dapat menjaga dirinya.
  4. barang siapa yang bersungguh-sungguh niscaya ia akan berkuasa. Barang siapa yang bakhil akan hina. Barang siapa yang segera berbuat baik kepada saudarnya maka ia akan mendapat balesan jika menghadap tuhannya kelak.
  5. Janganlah kamu menanggung sesuatu yang tidak kuasa kamu menanggungnya. Janganlah kamu menantang sesuatu yang tidak kamu tau. Janganlah kamu menghitung sesuatu yang mana kamu tidak mampu. Janganlah kamu menginfakan kecuali sebatas apa yang kamu manfaatkan. Janganlah kamu meminta pahala kecuali kecuali sebatas apa yang telah kamu kerjakan. Janganlah kamu gembira kecuali dengan apa yang kamu peroleh dari ketaanmu kepada Allah. Janganlah kamu mengambil sesuatu kecuali jika kamu berhak memilikinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar